KepolisianResor Garut mengamankan 35 orang karena terlibat dalam kasus peredaran dan penyalahgunaan narkoba di sejumlah tempat di Kabupaten Garut, Jawa Barat."Kami dari Polres Garut Satuan
Hanyadalam 12 Jam, Komplotan Ini Pakai Tongsis Bobol Uang di 17 ATM, Total Kerugian Rp 43,8 Juta. 04/08/2022, 15:59 WIB. Bagikan: Komentar. Lihat Foto. Empat orang pelaku pencurian uang di mesin ATM 17 titik di wilayah DIY saat dihadirkan dalam jumpa pers di Mapolda DIY.
SURYACO.ID, MAGETAN - Penipuan gaya baru bermodus kirim paket misterius yang tak dipesan terjadi di sebuah usaha Pertashop di Desa Ketangan, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.
Jakarta MI - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, pernah mengalami hal tidak mengenakan dengan PT Freeport Indonesia, saat perusahaan itu masih dikuasai perusahaan Amerika Serikat (AS). Jokowi menerangkan saat itu pemerintah sudah meminta Freeport Indonesia untuk membangun pabrik pemurnian atau smelter. Tapi perintahnya itu tidak dijalankan perusahaan.
RusselVictory-50 Quality Product with Cheap Price by Nafiri Music in Jakarta - DKI Jakarta. Check Other Product from DKI Jakarta in Indonetwork.
apa manfaat perencanaan produksi usaha pembenihan ikan hias. Foto Infografis/ Viral Penipuan Kurir Kirim Gambar Paket, Ingat 5 Langkah Ini!/ Ilham Restu Jakarta, CNBC Indonesia - Dittipidsiber Bareskrim Polri telah melakukan penindakan terhadap 58 orang pelaku penipuan berkedok MOD APK kurir palsu pada 30 Desember 2022 hingga 7 Januari 2023 lalu, terkait dengan adanya dugaan tindak pidana memproduksi sarana untuk ilegal akses, penipuan, pencurian, money laundring dengan MOD APK kurir 2 Subdit 2 Dittipidsiber Bareskrim Polri AKBP Irvan Reza mengatakan, para pelaku memodifikasi aplikasi berkedok paket jasa pengiriman untuk mengelabui korban yang akan menjadi sasaran empuk."Para pelaku memodifikasi aplikasi yang kemarin itu ada satu aplikasi paket penguiriman. Kemudian ada juga paket dalam perbankan, dan Facebook lite yang kirimkan korban nasabah. Nasabah suatu perbankan," kata Irvan dalam keterangannya melalui YouTube, Senin 23/1. Kemudian, lanjutnya, korban yang berhasil dikelabui atau telah membuka aplikasi yang dikirimkan, maka terbuka akses data-data korban. Saat itu, para pelaku mulai menelusuri data pribadinya, termasuk rekening perbankan."Kemudian tentunya nasabah itu memiliki aplikasi m-Banking, dengan tujuan kita tau rekan-rekan mungkin setiap hari pesan barang melalui online itu ada wa masuk. Dipikir itu dari kurir paket yang akan diterima dan itu aplikasi yang dikirimkan pasti akan di klik. Saat setelah klik Link tersebut aplikasi itu berfungsi untuk mendapatkan akses atau mirroring SMS di handphone korban. Jadi setelah mereka korban neng klik, otomatis mereka ini pelaku mendapatkan informasi lebih lanjut," AD mengaku, untuk menipu para korbannya, Ia mengaku sebagai kurir yang akan mengirimkan chat berupa informasi yang dibutuhkan oleh korban sebagai pemesan barang dengan kalimat-kalimat yang meyakinkan."Cukup saya kirim wa saja pak, saya kirim. Selamat siang pak, ini dari JNE atau JNT ada paket atas ama bapak. Tolong dibuka saya kirim saya kirim dan share untuk APKnya," setelah korban melakukan penginstalan, maka data-data korban dapat diketahui mulai. Dari hasil menipu, pelaku mendapatkan keuntungan dalam jumlah yang menggiurkan."Sekitar Rp 200 juta, udah beli mobil, sekitar 250 juta buat nambahin beli mobil," AK menambahkan, jika ada chat datu kurir paket yang minta untuk menginstal suatu aplikasi, sebaiknya jangan dilakukan. "itu virus, malware, buat diretas sms . Saran saya lebih hati-hati untuk menjaga keamanan data-datanya," Polri melakukan tindakan penahanan terhadap 13 orang tersangka, penetapan DPO terhadap 20 orang tersangka, dan penyelidikan terhadap 25 pelaku lainnya. [GambasVideo CNBC] Artikel Selanjutnya Awas Buka Undangan di WhatsApp, Modus Baru Rampok Rekening rob/ayh
- Beredar penipuan mengatasnamakan perusahaan bidang pengiriman dan logistik, JNE, melalui WhatsApp. Muncul beberapa akun WhatsApp menawarkan jasa pengiriman melalui rekening satunya seperti yang dilaporkan oleh akun Twitter ini pada Minggu 8/5/2022. Terdapat nomor-nomor WhatsApp mengatasnamakan kantor JNE pusat dan kantor JNE di beberapa daerah, seperti Lamongan dan Mamuju. Berikut keterangan pada akun WhatsApp bisnis mengatasnamakan Kantor JNE PusatCARA DAN PROSEDUR PENGGUNAAN REKBER JNE-YES1. Penjual & pembeli sepakat menggunakan jasa Rekber JNE-YES2. Pembeli men-transfer ke rekenging Rekber JNE-YES berupa harga barang yg telah disepakati antara penjual & pembeli ditambah biaya Pembeli melakukan konfirmasi kepada penjual untuk mengirimkan barang ke pembeli dan kami akan mengirimkan sms ke pembeli berisi "Nomor resmi pengiriman"5. Penjual mengirimkan barang ke pembeli. WhatsApp Tangkapan layar modus penipuan melalui akun-akun WhatsApp mengatasnamakan JNE, menawarkan jasa pengiriman melalui rekening bersama. Tanggapan JNE Vice President Marketing JNE, Eri Palgunadi mengatakan, akun-akun WhatsApp tersebut bukan berasal dari pihak JNE. "Terkait adanya akun WhatsApp terindikasi penipuan yang mengatasnamakan JNE, kami informasikan bahwa akun tersebut tidak benar dari pihak JNE," kata Eri kepada Kamis 12/5/2022. Selama ini JNE tidak pernah menawarkan jasa rekening bersama kepada pelanggan. "Untuk pengiriman melalui JNE tidak ada rekening bersama seperti yang tertera dan beredar di akun WhatsApp tersebut," ucap Eri.
Skip to content Kalkulator KeuanganKonsultasi Perencanaan KeuanganRencana PensiunRencana Dana PendidikanReview AsuransiReview InvestasiIn House TrainingEventEbookArtikelKalkulator KeuanganKonsultasi Perencanaan KeuanganRencana PensiunRencana Dana PendidikanReview AsuransiReview InvestasiIn House TrainingEventEbookArtikelKalkulator KeuanganKonsultasi Perencanaan KeuanganRencana PensiunRencana Dana PendidikanReview AsuransiReview InvestasiIn House TrainingEventEbookArtikel Home » Berita » Awas! Muncul Modus Penipuan Pengiriman Paket Dibaca Normal 10 Menit Awas! Muncul Modus Penipuan Pengiriman Paket Sobat Finansialku yang sering membeli berbelanja online, kamu perlu waspada karena kini muncul modus penipuan pengiriman paket. Kira-kira seperti apa aksi si pelaku? Yuk, simak informasi selengkapnya dalam artikel Finansialku berikut ini! Waspadai Modus Penipuan Pengiriman PaketPenipuan Melalui Chat WhatsAppFile Ekstensi yang Diduga MalwarePelaku dapat Mencuri OTPCara Pencegahan untuk AntisipasiYuk, Tingkatkan Kewaspadaan Waspadai Modus Penipuan Pengiriman Paket Baru-baru ini dunia maya tengah heboh dengan adanya modus baru penipuan. Kali ini modus penipuan tersebut berkedok pengiriman paket. Penipuan ini termasuk ke dalam kejahatan siber. Pasalnya pelaku dapat melakukan pembobolan terhadap rekening korban. Hal ini terkuak dari unggahan salah satu warga. Di akun Instagram pribadinya, akun menjelaskan modus kejahatan ini. Kemudian unggahan tersebut dengan cepat menyebar ke berbagai sosial media lainnya, termasuk Twitter. Berikut ini unggahannya. Penipuan Melalui Chat WhatsApp Dalam menjalankan aksinya ini, pelaku mengirimkan pesan melalui aplikasi instant messaging, WhatsApp. Layaknya kurir pada umumnya, pelaku menanyakan perihal paket yang mengatasnamakan korban. Akan tetapi di dalam chat tersebut, pelaku mengirimkan file APK kepada korban yang bertuliskan “Foto Paket” Tentu saja korban yang tidak tahu akan men-download file APK tersebut untuk mengetahui paket tersebut. Akan tetapi setelah melakukan download, tanpa sepengetahuan pihak korban, saldo yang terdapat di rekening m-banking tiba-tiba ludes. Padahal korban tidak menjalankan atau membuka aplikasi apa pun. Masih di postingannya, si pengirim juga mengaku bahwa ada 6 orang yang ternyata menjadi korban kejahatan siber ini. “Dari 6 korban yang DM saya, semua menyatakan setelah APK tersebut terinstal, tidak ada perintah dari pelaku untuk mengisi apa pun. Tiba-tiba nerima notif SMS saldo keluar,” ujar si penulis, melansir 05/12. [Baca Juga Waspada Kejahatan Scam, Begini Cara Mengatasinya!] File Ekstensi yang Diduga Malware Berkaca dari kasus ini, file ekstensi APK yang penipu tersebut kirimkan kepada korban yakni berupa malware Remote Administrator Tool RAT. Lantas apa itu Remote Administrator Tool alias RAT? RAT merupakan sebuah tools yang dapat mengendalikan sebuah perangkat dari jarak jauh apabila alat tersebut telah ter-install. Tentu saja tools ini dapat digunakan oleh hacker atau pihak tidak bertanggung jawab untuk melancarkan kejahatan kepada para korbannya. Alhasil semua aplikasi yang terdapat di dalam perangkat berada di bawah kendali pelaku. Pelaku dapat Mencuri OTP Kepada konsultan keamanan siber Alfons Tanujaya menyampaikan pendapatnya terkait modus penipuan pengiriman paket ini. Menurutnya modus serupa pernah terjadi sebelumnya. Akan tetapi yang membedakan adalah, pelaku mengatasnamakan perusahaan jasa pengiriman sehingga membuat korban terkecoh. “Itu penipunya hanya mengubah tema socengnya rekayasa sosial, kalau kemarin apps-nya untuk lacak paket, kalau yang sekarang apps-nya untuk melihat gambar paket,” ujar Alfons kepada Tujuan pelaku mengirimkan kode APK tersebut ialah untuk memperoleh One Time Password alias kode OTP. Biasanya kode OTP tersebut akan dikirimkan via SMS. Kemudian korban akan mengklik file yang pelaku kirimkan. Umumnya korban akan terkecoh sebab tampilan interface yang menampilkan layaknya salah satu jasa pengiriman. Padahal aplikasi tersebut adalah program SMS forwarder atau SMS to Telegram. “Aplikasi ini berguna untuk membantu pengguna ponsel membaca SMS-nya di aplikasi Telegram dan bisa digunakan untuk otomasi pendukung aplikasi lain,” tambahnya. Cara Pencegahan untuk Antisipasi Lantas apa yang harus kita lakukan supaya terhindari dari kejahatan ini? Alfons sendiri memberikan beberapa tips pencegahan sebagai antisipasi dari modus kejahatan ini. Berikut beberapa di antaranya. Jangan install aplikasi apa pun di luar PlayStore maupun AppStore Jangan memberikan akses baca atau kirim SMS ke aplikasi yang tidak kamu ketahui. Kamu perlu memantau dengan seksama aplikasi yang dapat mengakses SMS serta hapus aplikasi yang tidak esensial. Segera reset dan hapus m-banking jika kamu menemukan aplikasi pencuri SMS. [Baca Juga Jenis-Jenis Penipuan yang Ada di Indonesia, Hati-Hati Ya!] Yuk, Tingkatkan Kewaspadaan Kini ada banyak sekali cara bagi pelaku kejahatan untuk melancarkan aksinya. Apalagi modus mereka ikut bertransformasi mengikuti kemajuan teknologi dan digitalisasi. Modus kejahatan tersebut semakin tersusun rapi hingga para korban tidak mampu membedakan mana orang yang berniat jahat dan mana yang bukan. Oleh karena itu, mari kita tingkatkan kewaspadaan dengan tidak sembarang mengunduh aplikasi yang tidak jelas keamanannya. Selalu cross check dan cari informasi lebih terhadap aplikasi yang kamu pasang di handphone supaya tidak terjadi kebocoran data. Selain waspada kebocoran data, kamu juga harus waspada terhadap kebocoran keuangan, salah satunya kebiasaan boros dalam berbelanja online. Kebocoran keuangan bisa terjadi karena kita tidak membuat anggaran dengan baik. Alhasil uang yang kita belanjakan tidak terkontrol dan habis entah ke mana. Untuk mencegah hal itu, yuk mulai membuat anggaran keuangan kita sendiri. Caranya, kamu bisa gunakan aplikasi Finansialku dengan berbagai fitur keuangan yang tersedia. Coba sekarang! Jika kamu memiliki pertanyaan ataupun membutuhkan saran-saran seputar keuangan lainnya langsung saja konsultasikan melalui aplikasi Finansialku atau buat janji via WhatsApp melalui nomor 0813-1646-8488. Itulah informasi modus penipuan pengiriman paket. Lantas apa tanggapanmu mengenai informasi ini? Jangan segan untuk menuliskannya di kolom komentar ya! Editor Ratna Sri H. Sumber Referensi Diva Lufiana Putri. 05 Desember 2022. Viral, Unggahan Penipuan Modus Kurir Paket, Saldo Rekening Bisa Ludes. – Muhammad Idris. 30 November 2022. Rekrutmen Besar-besaran di 30 BUMN Siap Dibuka, Pantau Infonya. – M. Alfathan Rahman, seorang blogger yang memiliki latar belakang pendidikan S1 Program Studi Kimia, UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Memiliki hobi membaca dan menulis untuk mendapatkan wawasan, karena “Kejayaan Bisa Dimulai Dari Goresan Tinta.” Related Posts Page load link Go to Top
Belanja online memang menyenangkan. Tetapi bagaimana kalau kamu tidak belanja online apapun, tiba-tiba dapat kiriman paket dari kurir? Inilah modus penipuan yang sedang marak. Pengiriman paket palsu dengan sistem bayar di tempat cash on delivery/COD maupun kiriman paket fiktif dari luar negeri. Tujuannya apalagi kalau bukan meminta dibayar atau ditransfer sejumlah uang. Biasanya dengan nominal cukup besar, mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Sudah banyak korban dari penipuan tersebut. Jadi, harus ekstra waspada karena bisa saja kamu yang jadi mangsa berikutnya. Untuk lebih jelas penipuan kiriman paket palsu, simak ulasannya berikut ini, seperti modus tipu-tipu yang digunakan dan tips menghindarinya. Baca Juga COD Keuntungan dan Aturan yang Harus Diketahui oleh Pembeli dan Penjual Bingung cari Kartu Kredit Terbaik? Cermati punya solusinya! Bandingkan Produk Kartu Kredit Terbaik! Awas, marak penipuan kiriman paket palsu dengan metode pembayaran COD Modus Penipuan COD Belanja Online Dalam metode pembayaran belanja online ada yang dikenal sistem COD. Pembayaran yang dilakukan ketika konsumen menerima paket yang dikirim kurir. Sebetulnya menggunakan metode pembayaran COD menguntungkan konsumen, tetapi oleh oknum justru disalahgunakan untuk menipu. Begini modus penipuan COD belanja online Kurir kurir palsu atau resmi datang mengirim paket Kurir mengaku paket dipesan salah satu anggota keluarga Kurir bilang paket dipesan dengan pembayaran COD Anggota keluarga yang menerima paket percaya dan membayar sejumlah yang diminta kurir Pas dibuka, paket tersebut palsu dan berisi koran, kertas, atau barang tidak berguna lainnya. Tips Menghindari Penipuan COD Ada-ada saja modus penipuan zaman sekarang untuk memperkaya diri sendiri dengan cara tidak benar. Lengah sedikit, kamu yang jadi korban. Berikut tips menghindari penipuan COD yang berguna bagimu dan keluarga di rumah, termasuk bila kasusnya tidak memesan apapun, tetapi mendapat kiriman paket Periksa nama dan nomor telepon di paket Biasanya kalau mendapat kiriman paket belanja online, jarang sekali memeriksa resi yang menempel di paket. Mulai sekarang, cek terlebih dahulu. Cek nama, alamat, dan nomor teleponmu. Jika ada kejanggalan, misalnya nama tidak sesuai, ini patut dicurigai. Periksa juga nama atau nomor telepon pengirim. Pun dengan jasa pengiriman. Bila nomor telepon tidak dapat dihubungi, atau bukan jasa kurir yang biasa dipakai untuk pengiriman barang, kamu wajib berhati-hati. Konfirmasi ke anggota keluarga Dalam hal ini, seluruh anggota keluarga harus paham. Kalau ada paket apapun yang datang, dan meminta sejumlah uang atau sistem COD, harus saling konfirmasi agar terhindar dari penipuan. Begitupun jika ada anggota keluarga di rumah yang belanja online. Harus saling memberitahu satu sama lain, bahwa ada pemesanan barang dengan sistem pembayaran di awal atau COD, sehingga tidak terjadi miskomunikasi. Misalnya, kiriman paket atas nama salah satu anggota keluarga, sebaiknya konfirmasi kebenarannya sebelum menerima paket. Jangan langsung percaya begitu saja dengan membayar uang. Bila ternyata tidak membeli barang apapun secara online, tetapi dapat kiriman paket dan harus membayar, berarti sudah jelas penipuan. Berani menolak dan kembalikan barang Jika ada kejanggalan pada identitas di paket, sudah konfirmasi bahwa tidak ada pembelian online, maka harus berani menolak. Katakan tidak untuk menerima paket, apalagi memberi uang. Kembalikan barang dengan sopan, kecuali bila kurir memaksa, kamu bisa mengambil tindakan melapor ke perusahaan jasa pengiriman maupun pihak berwajib atau polisi. Gunakan pembayaran di awal Belanja online dengan metode pembayaran di awal, seperti terhubung dompet digital lebih disarankan ketimbang COD. Ini agar memudahkanmu mengembalikan barang yang tidak sesuai dengan pesanan. Pilih situs belanja online besar dan terpercaya Situs belanja online atau e-commerce besar umumnya punya sistem keamanan berlapis atau lebih canggih. Mulai dari keamanan data konsumen, pembayaran, pengiriman, sampai selektif dalam menyaring mitra atau toko online. Pilih yang terpercaya, dan punya kredibilitas bagus agar kamu terhindar dari penipuan belanja online. Buang bungkus paket dengan benar Kardus atau bungkus paket tertera resi yang berisi data pribadi penerima, seperti nama, nomor telepon, dan alamat lengkap. Kalau membuangnya dengan data yang masih melebak, bisa disalahgunakan oknum untuk penipuan COD. Buang bungkus paket dengan cara merobek atau menggunting hingga menjadi bagian kecil atau tidak dapat dibaca lagi. Baca Juga Ciri-ciri Restoran dan Toko Online Palsu, serta Cara Menghindari Penipuannya Ada juga modus penipuan paket atau hadiah palsu dari luar negeri minta transfer uang Modus Kiriman Paket Palsu dari Luar Negeri Yang suka belanja online impor, hati-hati juga dengan modus penipuan baru, kiriman paket dari luar negeri. Paket asli, tetapi palsu. Modus minta transfer biaya clearence bea masuk dan biaya administrasi lainnya agar pengiriman barang dapat berjalan lancar. Asal tahu saja, bea masuk dan pajak umumnya tidak termasuk dalam harga barang yang kamu beli saat belanja online. Kecuali dinyatakan secara spesifik di toko online tersebut. Namun hal ini dapat menjadi alasan penipu melancarkan aksinya. Kamu tidak merasa membeli apapun, tetapi mendapat hadiah atau paket dari luar negeri atau belanja di toko online atau e-commerce luar negeri bodong. Modus penipuan kiriman paket palsu dari luar negeri Penipu biasanya terdiri dari dua orang. Satu orang modusin target, dan satu lagi sebagai kurir palsu Penipu mengirimkan paket dan resi palsu kepada korban Paket dibilang sudah sampai di Indonesia, tetapi kurir palsu tidak dapat mengirim barang karena butuh pembayaran clearence Korban diminta transfer sejumlah uang ke akun penipu untuk bayar biaya clearence Setelah mendapatkan uangnya, penipu sudah tidak dapat dihubungi. Baca Juga Belanja Online Jadi Aman, Ini 5 Tips Hindari Penipuan Online Shop Tips Menghindari Penipuan Paket Luar Negeri Sama seperti penipuan COD, tipu-tipu pengiriman paket luar negeri dapat dihindari dengan cara berikut ini Minta bukti konkret dan biaya clearence ditanggung pengirim Kalau ada seseorang yang mengirimkan email atau SMS, apalagi hanya berkenalan lewat media sosial, dan ingin mengirimkan hadiah dari luar negeri, jangan mudah percaya. Minta bukti konkret. Buat kesepakatan juga, bahwa kamu tidak akan membayar sepeserpun untuk biaya clearence maupun pengiriman. Dengan begitu, kamu dapat terhindar dari penipuan. Cek resi asli Resi pengiriman sebetulnya dapat dilacak di situs resmi jasa pengiriman. Kamu dapat memantaunya sebelum melakukan transfer. Apakah benar resi yang dikirim penipu sama dengan resi aslinya. Jika tidak sama, itu artinya kamu ditipu. Hubungi call center bank Bila sudah terlanjur mentransfer uang, laporkan kejadian penipuan ini ke call center bank agar dapat ditindaklanjuti, seperti pemblokiran rekening. Belanja online di e-commerce ternama Daripada bingung memilih situs belanja online dari luar negeri yang sangat banyak, lebih baik pilih yang sudah pasti, seperti amazon, alibaba, dan eBay. e-commerce tersebut sudah punya nama besar dan sering digunakan belanja online. Pertebal Jaring Keamanan Diri Penipuan tak pandang bulu, dapat menjerat siapapun yang kurang waspada. Penjahat melakukan berbagai cara untuk mengelabui para korban. Pertebal jaring keamanan diri dengan melakukan berbagai cara yang dapat menghindarkanmu dari penipuan atau kejahatan siber. Baca Juga Awas Tertipu! Ini Modus Pencurian Data via Penjualan Online dan Cara Mencegahnya
Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih YOGYA - Jasa pengiriman barang, JNE mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati terhadap penipuan yang mengatasnamakan JNE. Kepala Cabang JNE Yogyakarta, Adi Subagyo mengatakan JNE sedang melakukan tindakan preventif untuk pelanggan terhadap penipuan yang mengatasnamakan JNE. • Pakai JNE Trucking, Kirim-Kirim APD Diskon 50 Persen "Jadi terdapat beberapa pertanyaan dari pelanggan melalui via DM ke media sosial milik JNE. Lalu dari beberapa pertanyaan tersebut kami membuat himbauan kewaspadaan agar pelanggan jangan sampai tertipu terhadap oknum penipuan," jelasnya kepada melalui pesan singkat WhatsApp Kamis 16/04/2020. Model yang digunakan oleh oknum penipuan bermacam-macam diantaranya berupa transfer untuk asuransi, kuis, pemalsuan resi ataupun modus berjualan produk dengan harga murah dibawah harga pasar. "Penipuan berupa transfer untuk asuransi sebagai contoh pengiriman bernilai tinggi seperti handphone, elektronik dan lain-lain lalu dibeli dengan harga murah. Pelanggan nantinya diminta transfer asuransi dengan dalih mengeluarkan barang dari ekspedisi. Padahal asuransi itu biasanya sudah termasuk dihitung saat pengiriman dan nilainya pasti," jelasnya. • Solidaritas Pangan Jogja Bagikan Nasi Bungkus Gratis di Tengah Wabah Virus Corona "Sedangkan penipuan melalui model kuis nanti link dibagikan melalui sosial media ditambah testimoni akun tersebut. Kalau untuk pemalsuan resi biasanya digunakan oknum untuk pelanggan yang baru pertama atau jarang menggunakan JNE," sambung Adi. JNE mengimbau kepada masyarakat untuk mengecek data penjual dan mengenali olshopnya terlebih dahulu sebelum melakukan transaksi. Selain itu, masyarakat diharapkan memahami jasa pengiriman yang menggunakan JNE seperti pembayaran ongkos kirim ongkir, asuransi paket dan surcharge. Tindakan preventif ini diharapkan dapat menjaga dan kenyamanan pelanggan JNE agar terhindar dari modus penipuan. Untuk informasi selengkapnya pelanggan dapat menghubungi call center JNE Yogyakarta 0274-4605800 atau melalui DM Instagram JNE Yogyakarta.
modus penipuan pengiriman paket jne