MembacaTanda-Tanda Ada sesuatu yang rasanya mulai lepas dari tangan dan meluncur lewat sela-sela jari kita Ada sesuatu yang mulanya tidak begitu jelas tapi kita kini mulai merindukannya Kita saksikan udara abu-abu warnanya Kita saksikan air danau yang semakin surut jadinya Burung-burung kecil tak lagi berkicau pergi hari
Jugakata-kata yang sukar dan tanda-tanda baca yang kurang jelas harus difahami benar-benar, Jika sudah dimengerti dan diselami isi puisi itu, barulah kita meningkat ke soal yang lebih lanjut. 6. MEMPELAJARI ISI UNTUK MENDEKLAMASI PUISI Cara mengucapkan puisi itu tak boleh seenaknya saja, tapi harus tunduk kepada aturan-aturannya: di mana harus
MembacaTanda-Tanda. Info Post. Unknown 7:52:00 AM. No Comment Daripada teronggok di rak buku, saya mencoba membuatkan "rumah maya" yang sederhana bagi kumpulan-kumpulan puisi itu. Selamat menghirup sajian puisi dan selamat menjadi!. dan kepada Para Penyair, dengan ketulusan hati, dimohonkan keikhlasan dan kerelaannya, jika beberapa
Setidaknyatanda-tanda semacam ini yang bisa kamu jadikan acuan untuk melihat pertalian atau benang merah yang ingin disampaikan penulis. 9. Perhatikan Pola Larik. Itulah 9 petunjuk agar mahir membuat laporan membaca buku kumpulan puisi yang bisa kamu coba. jika kamu masih merasa kesulitan, itu hal yang wajar. Karena butuh proses dan
Artikelini membahas tentang tata cara atau teknik membaca puisi dengan lafal, nada, tekanan, dan intonasi yang benar, Agar puisimu lebih mudah kamu baca, berilah tanda-tanda pembacaannya. Tanda-tanda tersebut adalah sebagai berikut. Sekarang, perhatikanlah contoh penggunaan ramburambu tersebut. Perhatikan pula cara membacakannya.
apa manfaat perencanaan produksi usaha pembenihan ikan hias. Beberapa jenis bentuk dan gaya membaca puisi di atas, penulis lebih mengacu pa-da bentuk dan gaya membaca puisi secara poetry reading. Hal ini akan lebih mu-dah dilakukan dan dipahami oleh siswa dalam kegiatan membaca puisi di sekolah. Tanda-Tanda dalam Pembacaan Puisi Sebelum melakukan kegiatan pembacaan puisi, sebaiknya pembaca memberi tanda-tanda irama pada teks puisi. Hal ini, dapat membantu si pembaca dalam membaca-kan teks puisi dengan indah. Selain itu pembaca juga lebih mudah dalam memain-kan nada-nada dalam puisi. Tanda- tanda membaca puisi, yakni sebagai berikut. …….. Diucapkan biasa saja Berhenti sebentar untuk bernafasbiasanya pada koma atau ditengah ba-ris. Berhenti agak lamabiasanya koma diakhir baris yang masih berhubung-an erat dengan baris berikutnya. Berhenti lama sekali biasanya pada titik baris terakhir atau pada peng-habisan Suara perlahan sekali seperti berbisik Suara perlahan saja Suara keras sekali seperti berteriak V Tekanan kata pendek sekali VV Tekanan kata agak pendek VVV Tekanan kata agak panjang sekali Tekanan suara meninggi \ Tekanan suara agak merendah, Sumardjo, 1983 81. Selanjutnya, ada yang menjelaskan bahwa tanda-tanda dalam membaca puisi dapat menggunakan dengan memberi tanda pada tekanan, intonasi, dan jeda pembacaan puisi. Tanda-tanda dalam pemberian tekanan, intonasi, dan jeda, yakni sebagai berikut. [] Artinya pemberian pada tekanan keras [.] Artinya pemberian pada tekanan sedang [`] Artinya pemberian pada tekanan lemah Artinya pemberian intonasi datar-turun Artinya pemberian intonasi datar-naik Artinya pemberian intonasi datar-tinggi [ ] Artinya pemberian kesenyapanjeda pada awal dan akhir ujaran kata kalimat [ ] Artinya pemberian kesenyapanjeda di antara kata [+] Artinya pemberian kesenyapanjeda di antara suku kata, Muslich, 2000 63. Berdasarkan dua pendapat di atas, penulis mengacu pada pendapat, Sumardjo 1983 81. Penulis menganggap bahwa tanda-tanda tersebut dapat digunakan untuk mentranskip data rekaman siswa yang telah membaca puisi. Penilaian Membaca Puisi Para pakar menjelaskan mengenai indikator penilaian dalam membaca puisi. Ber-ikut ini pemaparan para pakar mengenai aspek-aspek yang perlu diperhatikan da-lam membaca puisi siswa meliputi1 ketepatan pelafalan, 2 tekanan, 3 into-nasi, 4 jeda, dan 5 dan ekspresi. 1. Ketepatan Pelafalan Mengenai indikator penilaian dalam membaca puisi untuk aspek ketepatan pe-lafalan. Siswa sebaiknya dapat memberi lafal yang jelas. Hal ini agar pendengar dapat menangkap isi dan makna puisi yang dibacakan. Lafal dapat dikatakan tepat dalam melafalkan suatu bunyi bahasa pada teks puisi apabila dalam mengucapkan katakalimat tidak terdapat logat kedaerahan. Contohnya, membaca puisi dengan logat bahasa daerah Jawa, Bali maupun Lampung. Hal seperti ini dapat merusak ni-lai estetik dalam pembacaan puisi. Membaca puisi sebaiknya dapat melafalkan atau mengucapkan secara bunyi bahasa yang baik, yakni dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar tanpa logat kedaerahan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa indikator penilaian dalam ketepatan pelafalan, yak-ni siswa dapat membaca puisi dengan vokalsuara yang jelas tanpa logat ke-daerahan pada setiap kata-kata yang diucapkan dalam teks puisi, contohnya [i] pada [i+ni] ini’ [ka+li] kali’ [ti+dak] tidak’ ada yang [men+cari] men-cari’ [cin+ta] cinta’ , siswa dapat membunyikan kata-kata secara jelas dan tepat contohnya d [tia+da] tiada’ lagi], dan siswa juga dapat mengartikulasikan kata-kata dalam puisi secara tepat dan jelas contohnya [p] pada [menyisir se-menanjung, masih pengap harap], [b] pada [mengembus diri dalam mempercayai mau berpaut], [m] pada [menyinggung muram, desir hari lari berenang], dan [w] pada [O, tatawarna fatamorgana kekuasaan ]. Siswa dapat melakukan ketiga indi-kator tersebut sangat tepat maka akan memperoleh skor 5. Selanjutnya, dapat dikatakan tidak tepat apabila dalam melafalkan kata-kata yang terdapat pada teks puisi mengalami seperti terganggunya vokalsuara ketika me-lafalkan kata-kata dalam teks puisi, misalnya [tidak jelas dalam mengucapkan ka-ta-kata dalam teks puisi suaranya paraubindeng] ataupun mengucapkan dengan logat kedaerahan misalnya logat bahasa Jawa, siswa tidak dapat membunyikan kata-kata dalam teks puisi secara jelas dan tepat contohnya [r] menjadi [l] ber-la[r]i’ menjadi bela[l]i’. Siswa tidak dapat mengartikulasikan kata-kata dalam puisi secara tepat dan jelas contohnya [O, [j]amanedan ] menjadi [O, [z]aman edan ]. Siswa melakukan ketiga kekurangtepatan indikator tersebut, maka akan memperoleh skor 1. Secara terperinci bahwa penilaian dalam ketepatan pelafalan, yakni siswamembaca puisi dengan menggunakan vokalsuara, membunyikan kata-kata, dan meng-artikulasikan kata-kata dalam puisi sangat tepat dan jelas tanpa logat kedaerahan di setiap baitnya, maka siswa akan memperoleh skor 5. Siswa membaca puisi dengan menggunakan vokalsuara, membunyikan kata-kata, dan mengartikulasikan kata-kata dalam puisi secara tepat dan jelas tanpa logat ke-daerahan di setiap baitnya. Namun, terdapat kesalahan sebesar 1-25 dari empat ketentuan tersebut, maka siswa akan memperoleh skor 4. Siswamembaca puisi de-ngan menggunakan vokalsuara, membunyikan kata-kata, dan mengartikulasikan kata-kata dalam puisi secara cukup tepat dan jelas tanpa logat kedaerahan di setiap baitnya. Namun, terdapat kesalahan sebesar 26-50 dari empat ketentuan tersebut, maka siswa akan memperoleh skor 3. Siswa membaca puisi dengan menggunakan vokalsuara, membunyikan kata-ka-ta, dan mengartikulasikan kata-kata dalam puisi kurang tepat dan jelas tanpa logat kedaerahan di setiap baitnya. Namun, terdapat kesalahan sebesar 51-75 dari em-pat ketentuan tersebut, maka siswa akan memperoleh skor 2. Siswa membaca puisi dengan menggunakan vokalsuara, membunyikan kata-kata, dan mengartikulasi-kan kata-kata dalam puisi sangat kurang tepat dan jelas tanpa logat kedaerahan di setiap baitnya. Namun, terdapat kesalahan sebesar 76-100 dari empat ketentuan tersebut, maka siswa akan memperoleh skor 1. 2. Tekanan Indikator penilaian pada tekanan dalam membaca puisi adalahsiswa dapat memba-ca puisi dengan tekanan yang berkaitan keras-lembutnya, panjang-pendeknya, ting-gi-rendahnya suara pada pengucapan dalam teks puisi secarasangat tepat di setiap baitnya, maka akan memperoleh skor 5. Sebaliknya, apabila siswa tidak dapat membaca puisi dengan tekanan yang berkaitan keras- lembutnya, panjang-pendek-nya, tinggi-rendahnya suara pada pengucapan dalam teks puisi secara sangat ku-rang tepat di setiap baitnya. Namun, terdapat kesalahan sebesar 36 dari tiga ke- tentuan tersebut, maka akan memperoleh skor1. Berikut contoh variasi tekanan da-lam teks puisi; Contoh [] …. O, jaman edan O, malam kelam pikiran insan Contoh [.] … Apa yang harus kita tegakkan bersama adalah Hukum Adil. Hukum Adil adalah bintang pedoman di dalam prahara. Contoh [`] … Kitab undang-undang tergeletak di selokan, Jadi, dapat disimpulkan bahwa indikator penilaian tekanan, yakni siswa membaca puisi dengan menggunakan tekanan yang berkaitan keras-lembutnya, panjang-pen-deknya, tinggi-rendahnya suara pada pengucapan dalam teks puisisecara sangat baik tepat di setiap baitnya, maka akan memperoleh skor 5. Siswamembaca puisi dengan menggunakan tekanan yang berkaitan keras- lembutnya, panjang-pendek-nya, tinggi-rendahnya suara pada pengucapan dalam teks puisisecara tepat di setiap baitnya. Namun, terdapat kesalahan sebesar 1-25 dari tiga ketentuan ter-sebut, maka akan memperoleh skor 4. Siswa membaca puisidengan menggunakan tekanan yang berkaitan keras-lem-butnya, panjang- pendeknya, tinggi-rendahnya suara pada pengucapan dalam teks puisi secara cukup tepat di setiap baitnya. Namun, terdapat kesalahan sebesar 26-50 dari tiga ketentuantersebut, maka akan memperoleh skor 3. Siswa membaca puisi dengan menggunakan tekanan yang berkaitankeras-lembut-nya, panjang- pendeknya, tinggi-rendahnya suara pada pengucapan dalam teks pu-isi secara kurang tepat di setiap baitnya. Namun, terdapat kesalahan sebesar 51-75 dari tiga ketentuan tersebut, maka akan memperoleh skor 2. Siswa membaca pu-isidengan menggunakan tekanan yang berkaitan keras-lembutnya, panjang-pen-deknya, tinggi-rendahnya suara pada pengucapan dalam teks puisisecara sangatkurang tepat di setiap baitnya. Namun, terdapat kesalahan sebesar 76-100 dari tiga ketentuan tersebut, maka akan memperoleh skor 1. 3. Intonasi Indikator penilaian intonasi dalam membaca puisi adalah siswa membaca puisi de-ngan menggunakan intonasi tinggi-rendah nada, kuat-keras suara, panjang-pen-dek ucapan, dan jeda padakata atau kalimat dalam teks puisi secara sangat jelas di setiap bait, maka akan memperoleh skor 5. Sebaliknya, apabila siswa tidak da-pat membaca puisi denganmenggunakan intonasi tinggi-rendah nada, kuat-keras suara, panjang-pendek ucapan, dan jeda pada kata atau kalimat dalam teks puisi secarasangat kurang jelas di setiap bait. Namun, terdapat kesalahan sebesar 76-100 dari empat ketentuan tersebut, maka akan memperoleh skor 1. Penilaian dalam intonasi adalahapabila siswa membaca puisi dengan mengguna-kan intonasi tinggi-rendah nada, kuat-keras suara, panjang-pendek ucapan, dan jeda pada kata atau kalimat dalam teks puisi secara sangat jelas di setiap bait, maka akan memperoleh skor 5. Siswamembaca puisi dengan menggunakan into-nasi tinggi-rendah nada, kuat-keras suara, panjang-pendek ucapan, dan jeda pa-da kata atau kalimat dalam teks puisi secara jelas di setiap bait. Namun, terdapat kesalahan sebesar 1-25 dari empat ketentuan tersebut, maka akan memperoleh skor 4. Siswa membaca puisi dengan menggunakan intonasi tinggi-rendah nada, kuat-ke-ras suara, panjang-pendek ucapan, dan jeda pada kata atau kalimat dalam teks pu-isi secara cukup jelas di setiap bait. Namun, terdapat kesalahan sebesar 26-50 dari empat ketentuan tersebut, maka akan memperoleh skor 3. Siswa membaca pu-isi dengan menggunakan intonasi tinggi-rendah nada, kuat-keras suara, panjang-pendek ucapan, dan jeda pada kata atau kalimat dalam teks puisi secara kurang jelas di setiap bait. Namun, terdapat kesalahan sebesar 51-75 dari empat ke- tentuan tersebut, maka akan memperoleh skor 2. Siswa membaca puisi dengan menggunakan intonasi tinggi-rendah nada, kuat-ke-ras suara, panjang-pendek ucapan, dan jeda pada kata atau kalimat dalam teks pu-isi secara sangat kurang jelas di setiap bait. Namun, terdapat kesalahan sebesar 76-100 dari empat ketentuan tersebut, maka akan memperoleh skor 1. 4. Jeda Indikator penilaian pada jeda dalam membaca puisi adalah apabila siswa mem-baca puisi dengan lancar menggunakan waktutanda batas antara kata-kata sangat tepat di setiap bait, maka akan memperoleh skor 5. Sebaliknya apabila siswa tidak lancar membaca puisi menggunakan waktutanda batas antara kata-kata sangat ku-rang tepat di setiap bait, maka akan memperoleh skor 1. Penilaian dalam jeda adalahapabila siswa membaca puisi dengan lancar meng-gunakan waktutanda batas antara kata-kata secara sangat tepat di setiap bait, ma-ka akan memperoleh skor 5. Siswa membaca puisi dengan menggunakan waktu tanda batas antara kata-kata secara tepat di setiap bait. Namun, terdapat kesalahan sebesar 1-25 dari ketentuan tersebut, maka akan memperoleh skor 4. Siswa membaca puisi dengan menggunanakan waktutanda batas antara kata-kata secara cukup tepat di setiap bait. Namun, terdapat kesalahan sebesar 26-50 dari ketentuan tersebut, maka akan memperoleh skor 3. Siswa membaca puisi dengan menggunakan waktutanda batas antara kata-kata secara kurang tepat di setiap bait, namun terdapat kesalahan sebesar 56-75 dari ketentuan tersebut, maka akan memperoleh skor 2. Siswa membaca puisi dengan tidak lancar menggunakan wak-tutanda batas antara kata-kata secara sangat kurang tepat di setiap bait. Namun, terdapat kesalahan sebesar 76-100 dari ketentuan di atas, maka akan memperoleh skor 1. 5. Ekspresi Indikator penilaian pada ekspresi membaca puisi adalah siswa membaca puisi menggunakan ekspresi secara sangat tepat di setiap bait, maka akan memperoleh skor 5. Sebaliknya, siswa membaca puisimenggunakan ekspresi sangat kurang tepat di setiap bait, maka akan memperoleh skor 1. Secara terperinci bahwa penilaian dalam ekspresi adalah siswa membaca puisi menggunakan ekspresi secara sangat tepat di setiap bait, maka akan memperoleh skor 5. Siswa membaca puisimenggunakan ekspresi secara tepat di setiap bait. Namun, terdapat kesalahan 1-4 baris dari semua bait. maka akan memperoleh skor 4. Siswa membaca puisi menggunakan ekspresi secara cukup tepat di setiap bait. Namun, terdapat kesalahan 5-9 baris dari semua bait, maka akan memperoleh skor 3. Siswa membaca puisi menggunakan ekspresikurang tepat di setiap bait. Namun, terdapat kesalahan 10-14 baris dari semua bait, maka akan memperoleh skor 2. Siswa membaca puisi menggunakan ekspresi secara sangat kurang tepat di setiap terdapat kesalahan 15 baris dari semua bait, maka akan memperoleh skor 1. Tujuan Pembelajaran Puisi di Sekolah
puisi membaca tanda tanda